Welcome to kotaKKata
beRbaGi dAn BercEriTa karEna KiTA gAk SenDiRi

ThAnk's FoR cOmInG ^^

Selasa, 29 Maret 2011

beLajaR dari sini...

nggak ingat lagi tepatnya kapan, 14 Mei 2008 mungkin awalnya...aku mulai bekerja disini... sebagai Pendamping (konsultan -red) dari Program Keluarga Harapan (PKH),salah satu program bantuan Departemen Sosial. Pekerjaan yang tak biasa dijalanin oleh orang pada umumnya, karena banyak orang yang merasa aneh dengan pekerjaan ini. Pekerjaan mudah-mudah-susah-sulit-sulit-gampang tapi sangat mengasyikkan, menyenangkan meski terkadang mentok dan membosankan.

Pendamping bertugas untuk mengawasi penggunaan dana yang diberikan kepada masyarakat yang miskin, pakah mereka komitmen terhadap program aatau tidak, antara lain mengharuskan anak untuk bersekolah dan memeriksakan kehamilan bagi ibu yang hamil serta mambawa anak balita mereka ke posyandu untuk diimunissi. Tujuan program ini sangat mulia sekali, untuk mengentaskan kemiskinan dengan mengurangi angka buta huruf, dan kesehatan ibu hamil dan balita untuk mengurangi angka kematian ibu dan balita.

Dulu, setiap melewati jalan raya menuju brayan, aku selalu penasaran dengan simpang 3 jl. veteran-helvetia. Ini jalan arah kemana ya?? ternyata, akhirnya aku melewati jalan itu nyaris setiap hari selama 3 tahun ini karena aku ditempatkan diwilayah medan marelan kelurahan paling ujung Labuhan Deli. Ironis sekali, salah satu kecamatan di Medan Utara itu seperti masih wilayah "tertinggal". Proses validasi data mengharuskanku mengunjungi rumah ke rumah, berpanas terik, bersepeda motor, masuk hingga ke pelosok desa, pematang sawah bahkan "lobang tikus" yang ternyata berisi rumah-rumah warga. Subhanallah....sungguh aku HARUS bersyukur atas apa yang telah aku miliki selama hidupku dari kecil hingga sekarang...

Pernahkah kau melihat rumah tanpa tegel, semen sekalipun? rumah dengan alas tanah....ada disini... atap bolong disana sini, rumah tanpa sekat-sekat ruangan, semua bergabung menjadi satu, dinding dari tambalan2 kain goni, kertas koran, kardus, pondasi dari bambu yang sudah miring sekian derajat, tanpa ada kakus. Jangan mencari TV disini, karena kasurpun mereka gak punya. Sungguh hari yang panas saat itu menjadi terasa sangat menyedihkan dan bikin haus.....

3 tahun aku berkecimpung di dunia sosial, aku berharap aku telah memiliki jiwa sosial meski sedikit. aku tak tau apakah sudah memiliki itu karena hanya orang lain yang dapat menilainya. Sebaik mungkin aku berusaha untuk mendedikasikan diriku pada masyarakat yang aku pegang +- 200 orang, dengan berbagai karakter dan rata-rata tanpa pendidikan. mereka yang polos, ada juga yang licik, culas, tukang tipu, peneror, sombong dan tinggi hati, sekaligus juga sangat pengertian ada ku jumpai disini. sungguh pengalaman yang luar biasa...

Bercengkerama dengan anak-anak kecil, batita, balita sungguh menyenangkan. aku yang kaku bisa belajar untuk lebih lembut pada anak-anak. anak-anak kecil tanpa dosa itu yang masih gamang akan masa depan, apakah orang tua mereka sanggup untuk menyekolahkan atau tidak. Lagi-lagi aku bersyukur karena aku bisa bersekolah hingga sarjana..... tapi sayang, banyak diantara mereka tidak mempergunakan kesempatan untuk bersekolah meskipun sekolah gratis atau mendapat tambahan dana dari program. pemikiran yang sempit serta lingkungan yang tidak memotivasi membuat mereka tidak punya mimpi. malang, kasian dan miris...

tapi.... hidup berjalan terus. setiap orang punya kehidupan masing-masing. aku selalu ingat perkataan mama padaku, ketika kita senang semua orang akan baik sama kita, itu adalah hal yang wajar. tapi ketika kita sedih dan kesusahan, kita tetep harus berdiri tegak selalu dengan kaki kita sendiri. janganlah mengharapkan orang lain dahulu, karena setiap orang terlalu sibuk untuk urusannya sendiri-sendiri....

ya...hidup memang berputar, dan sekarang saatnya aku untuk beranjak dari sini. meninggalkan hal yang sudah bersahabat denganku selama hampir 3 tahun. begitu banyak hal yang aku pelajari dari sini, itu tidak bisa aku pungkiri. rezeki yang senantiasa mengalir, doa tulus dari kaum papa, pengembangan karakterku yang signifikan dan cara pandang, pola pikir serta yang paling utama adalah kebersyukuran atas segala hal yang telah aku peroleh dibanding orang-orang itu.... Sungguh aku belajar dari sini.....

Mereka ada yang mungkin membenciku yang cerewet, galak, tapi banyak pula yang sayang. masih ingat saat bu esah menangis dan mencium pipiku saat aku pamit dan meminta maaf, ibu jani yang meminta agar aku double job aja, ibu-ibu lain yang khawatir posisiku nanti akan digantikan dengan "ibu judes" (kak tiwah -red) atau seseorang yang tidak asyik sepertiku (gak narsis yeeee...hehehehe).

Azzura Rahma - salah satu balita

Teman Satu Kecamatan

Car free day Pendamping


Hmmm..... dalam waktu dekat aku akan beranjak dari sini. Disini aku tidak hanya bertemu dengan teman-teman tapi juga sahabat. semoga di duniaku yang baru nanti aku bisa beradabtasi, bisa lebih maju, bisa lebih baik lagi... Semoga... Semoga....

Sejujurnya aku takut. tapi ini semua aku lakukan untuknya. hanya untuknya... semoga aku bisa, semoga Allah membantu selalu....

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Pertamax

facebook.com/sudra.yetno mengatakan...

sebuah tugas tg sangat mulia ........